Infoteratas.com - Peristiwa mengenaskan sekaligus biadap terjadi di Kampung Muara Bakti RT 12 RW 07, Desa Muara Bakti, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, Selasa (1/8) kemarin.
Seorang tukang servis televisi harus kehilangan nyawa dengan cara mengenaskan setelah dihajar lalu dibakar hidup-hidup karena dituduh mencuri amplifier masjid.
Berdasarkan informasi, kejadian itu terjadi sekitar pukul 17.00 WIB.
Awalnya, korban berinisial MA (30) itu hendak menunaikan shalat Ashar di masjid Desa Muara Bakti.
Kebutulan, MA saat itu membawa sebuah amplifier di jok motornya.
Karena takut hilang, amplifier tersebut lalu dibawanya ke dalam masjid.
Nahas, MA malah dituduh telah mencuri amplifier masjid dimana ia hendak shalat itu.
Karena ketakutan, korban memutuskan kabur karena banyak massa yang mengejarnya.
MA pun kabur dari arah Kampung Suka Tenang dengan menceburkan diri ke kali yang berbatasan dengan Kampung Muara Bakti.
Meski berhasil menyeberangi kali dan masuk ke Kampung Muara Bakti, warga tetap menghajarnya beramai-ramai.
Akibatnya, korban pun sampai mengalami luka di sekujur tubuh dan kepala robek.
Meski korban sudah tak berdaya, warga malah menyiramkan minyak ke tubuhnya lantas membakarnya hidup-hidup tanpa ada yang menolong.
Korban sendiri akhirnya meninggal dengan luka bakar 80 persen di sekujur tubuhnya.
Sayangnya, warga baru mengetahui bahwa korban bukan pencuri, melainkan tukang servis televisi.
Kami ingatkan, video di bawah ini sarat kekerasan dan sangat keji!
Berikut video kebiadaban saat tukang servis televisi itu dibakar hidup-hidup:
Polisi tegaskan pria yang dibakar warga pencuri amplifier musala
Seorang pria diduga korban salah sasaran tewas dibakar massa karena dituduh mencuri amplifier, menjadi viral di media sosial. Meski demikian Polres Metro Bekasi memastikan bahwa pria berinisial MA (30) tersebut merupakan pelaku pencurian.
"Ada laporan polisinya," kata Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi AKBP Rizal Marito, Rabu (2/8).
Menurut dia, laporan polisi yang membuat adalah marbot di sebuah musala yang amplifiernya hilang di Kampung Muara Bakti RT 012 RW 07, Desa Muara Bakti, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi.
Karena itu, Rizal membantah bahwa MA merupakan korban salah sasaran yang disebutkan di media sosial yang kini menjadi viral.
"Hasil penyelidikan menyebutkan, bahwa korban yang dibakar massa ini adalah pelaku pencurian amplifier musala," ujarnya.
Penyelidikan, kata dia, dengan cara memintai keterangan saksi, seperti marbot musala. Dalam penyelidikan itu, kata dia, disebutkan bahwa amplifier di musala hilang.
Karena melihat amplifier hilang, sang marbot tersebut berteriak maling. Dibantu warga, mereka mengejar MA yang saat itu memboyong amplifire menggunakan sepeda motor.
Sekitar 2 kilometer dari lokasi kejadian, MA berhasil dikepung. Di luar dugaan, dia nekat menceburkan diri hingga berenang ke kampung seberang. Nahas, dia berhasil ditangkap dan langsung diamuk massa yang kesal dengan ulahnya.
Rizal berkata, meski MA merupakan pelaku kejahatan, namun warga tidak sepatutnya main hakim sendiri. Apalagi perbuatan massa itu sampai mengakibatkan MA meninggal dunia.
"Untuk pengeroyokan yang mengakibatkan MA meninggal dunia akan tetap kami proses," kata Rizal.
Di media sosial viral bahwa MA merupakan korban salah sasaran. Di medsos disebutkan bahwa MA tengah salat, kemudian dituduh mencuri amplifier. Seorang tetangga MA menyebut pria itu merupakan seorang tukang servis elektronik.
0 komentar:
Posting Komentar